Fukumeru

FUKUMERU

Rabu, 30 Desember 2015

MAULID NABI

 Maulid Nabi SAW adalah suatu peringatan kelahiran nabi SAW. dikalangan kaum muslimin ada yang membolehkan dan ada yang melarang.


yang melarang berdalil karena hal tersebut tidak pernah dilakukan oleh Rasulullah dan para sahabat nabi, dan untuk menunjukkan rasa cinta terhadap Rasulullah adalah dengan mengikuti sunnahnya. hal tersebut menjadikan mereka ditentang oleh kaum muslimin yang lain, bahkan ada sebagian yang mencela mereka. padahal mereka adalah orang yang sangat berhati-hati dalam urusan beragama, mereka tidak ingin terjerumus dalam hal-hal yg tidak di ridhoi ALLAH dan Rasulnya.

dan yang membolehkan berdalil bahwa hal tersebut adalah bentuk rasa cinta terhadap nabi SAW.

kita tidak bisa saling salah menyalahkan karena kedua-duanya mempunyai dalil masing2, dan keduanya tidak dilarang oleh rasulullah, dan tidak pernah ada hadits yang melarang maupun membolehkan.

Rasulullah SAW bersabda : Dari Anas r.a. ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, "Tidak sempurna keimanan seseorang diantara kalian hingga ia lebih mencintai aku daripada kedua orangtuanya, anaknya, dan manusia semuanya."

Rasulullah SAW juga bersabda: Barangsiapa yang mengucapkan shalawat kepadaku satu kali maka Allah akan bershalawat baginya sepuluh kali, dan digugurkan sepuluh kesalahan (dosa)nya, serta ditinggikan baginya sepuluh derajat/tingkatan (di surga kelak)

memang benar jika kita mencintai Rasulullah maka kita sebisa mungkin mengikuti sunnah2nya. Cinta itu dapat terwujud jika kita telah mengenal Rasulullah.
lalu bagaimana cara agar kita dapat mengenal Rasulullah?
bagi orang yang berilmu tentu hal tersebut mudah bagi mereka, namun bagaimana dengan masyarakat awam dan generasi2 muda saat ini yang setiap hari mereka disuguhkan hal2 yang sifatnya duniawi sehingga mereka lebih cenderung untuk mencintai manusia2 lain selain Rasulullah.

dengan adanya acara maulid nabi SAW, disitu mereka bisa mengenal sosok Rasulullah SAW sehingga dapat timbul rasa cinta terhadapnya.disitu pula mereka dapat mengetahui cara bershalawat kepada Rasulullah SAW. Dan dengan adanya acara maulid nabi SAW diharapkan mereka menjadi semakin ingin mengenal dan mengetahui ajaran Rasulullah SAW.

Rasulullah SAW bersabda. dalam setiap berkhutbah beliau mengucapkan : Amma ba’du. Sesungguhnya sebaik-baik perkataan adalah kitabullah dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sejelek-jelek perkara adalah (perkara agama) yang diada-adakan, setiap (perkara agama) yang diada-adakan itu adalah bid’ah, setiap bid’ah adalah kesesatan (HR. Muslim no. 867)

Dalam Riwayat lain Rasulullah juga bersabda “(Wahai Rabb), sungguh mereka bagian dari pengikutku. Lalu Allah berfirman, ‘Sungguh engkau tidak tahu bahwa sepeninggalmu mereka telah mengganti ajaranmu”. Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, “Celaka, celaka bagi orang yang telah mengganti ajaranku sesudahku”(HR. Bukhari no. 7050).

Semoga ALLAH melindungi kita dari Bid'ah. dan insya ALLAH kita tidak akan pernah menganti ajaran Rasulullah. 
Maulid Nabi tidak menjadikan kita membuat sesuatu yang baru dalam urusan agama dan tidak juga membuat kita membuat ajaran baru.
karena maulid nabi hanyalah sebagai media kita untuk lebih mengenal sosok Rasulullah SAW sehingga dapat timbul rasa cinta kepada beliau, dan bukan suatu bentuk peribadatan kepada ALLAH SWT. sama halnya internet sebagai media untuk melakukan dakwah, dan hal tersebut tidaklah menyelisihi satupun ajaran dari Rasulullah SAW.

disini saya tidak ingin mempengaruhi saudara2 yang tidak membolehkan maulid nabi agar mereka membolehkan, karena saya juga lebih memilih mengikuti sunnah2 nabi dalam hal menunjukkan rasa cinta kepada beliau ketimbang melakukan acara maulid. saya hanya ingin agar kita lebih bertoleransi dan lebih memahami mereka agar tercipta persatuan dalam islam.


Rabu, 23 Desember 2015

Hadits Tentang Isbal Bagi Pria (Sarung atau kain yang melewati mata kaki)

Sebagian orang mengatakan bahwa Isbal itu tidak mengapa asal tidak sombong, padahal jelas-jelas banyak hadits dari Rasulullah SAW yang melarang Isbal. mereka hanya berdalil dengan satu hadits mengenai Abu Bakar RA yang mengatakan bahwa kainnya sering turun jika dia tidak menahannya lalu Rasulullah berkata engkau tidak melakukannya karena sombong. padahal disini terlihat jelas bahwa Abu Bakar RA tidak dengan sengaja menjulurkan kainnya hingga kebawah mata kaki.
dan jika mereka tetap berdalil dengan hadits tersebut, bagaimana dengan hadits tentang Abdullah Ibn Umar RA yang ketika berpapasan dengan Rasulullah saw beliau diperintahkan untuk menaikkan kain sarungnya hingga pertengahan betis? apakah beliau ibnu umar RA melakukannya karena sombong? apakah kita dapat dibandingkan dengan beliau? sungguh hal itu tidak akan mungkin.
jadi sebaiknya kita menghindari seluruh yang dilarang oleh Rasulullah saw, tidak perlu kita mengikuti perkataan sebagian orang. 
berikut hadits-hadits mengenai Isbal

1. Diriwayatkan dari ‘Abdullah bin ‘Umar radhiallahu'anhuma, ia berkata: “Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
(( مَنْ جَرَّ ثَوْبَهُ خُيَلاَءَ لَمْ يَنْظُرِ اللهُ إِلَيْهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ.))
‘Barangsiapa menjulurkan pakaiannya karena sombong maka Allah tidak akan melihatnya di hari Kiamat kelak.’”
Abu Bakar radhiallahu'anhu berkata: “Sungguh salah satu sisi pakaianku selalu turun kecuali jika aku terus menjaganya.” Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
(( إِنَّكَ لَسْتَ تَصْنَعُ ذَلِكَ خُيَلاَءَ.)) 
“Kamu tidak melakukan itu karena sombong.

2. Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiallahu'anhu, bahwasanya Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
(( لاَ يَنْظُرُ اللهُ يَوْمَ القِيَامَةِ إِلَى مَنْ جَرَّ إِزَارَهُ بَطَرًا.))
“Allah tidak akan melihat kepada orang yang menjulurkan kain sarungnya karena kesombongan.

3. diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiallahu'anhu, bahwasanya Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
(( بَيْنَمَا رَجُلٌ يَمْشِي فِي حُلَّةٍ تُعْجِبُهُ نَفْسُهُ مُرَجِّلٌ جُمَّتَهُ إِذْ خَسَفَ اللهُ بِهِ فَهُوَ يَتَجَلْجَلُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ.))
“Ketika seorang laki-laki sedang berjalan memakai pakaiannya (atas dan bawah) dengan rambut sebahu yang tersisir dan dengan perasaan kagum terhadap diri sendiri tiba-tiba Allah menenggelamkannya ke perut bumi dan ia terus tenggelam hingga hari Kiamat kelak.
4. Diriwayatkan dari Ibnu ‘Umar radhiallahu'anhu, ia berkata: “Aku berpapasan dengan Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam sementara sarungku terjulur (di bawah mata kaki). Lantas beliau bersabda: “Wahai ‘Abdullah angkat kain sarungmu!” Lalu beliau bersabda: “Angkat lagi.” Sejak itu aku selalu menjaganya.” Sebagian kaum bertanya: “Hingga mana?” Ia menjawab: “Hingga setengah betis.”
5. Diriwayatkan dari Abu Dzarr radhiallahu'anhu dari Nabi Shalallahu 'alaihi wa sallam, beliau bersabda:
(( ثَلاَثَةٌ لاَ يُكَلِّمُهُمُ اللهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلاَ يَنْظُرُ إِلَيْهِمْ وَلاَ يُزَكِّيهِمْ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ.))
قَالَ: فَقَرَأَهَا رَسُولُ اللهِe  ثَلاَثَ مِرَارًا. قَالَ أَبُو ذَرٍّ: خَابُوا وَخَسِرُوا، مَنْ هُمْ
يَا رَسُولَ اللهِ؟ قَالَ: (( الْمُسْبِلُ، وَالْمَنَّانُ، وَالْمُنَفِّقُ سِلْعَتَهُ بِالْحَلِفِ الْكَاذِبِ.))
“Ada tiga golongan yang tidak akan diajak bicara oleh Allah pada hari Kiamat kelak, tidak diperhatikan, tidak disucikan dan mereka akan mendapat siksa yang sangat pedih.” Ia berkata: “Rasulullah Shalallahu 'alaihi wa sallam mengucapkannya sebanyak tiga kali.” Abu Dzarr bertanya: “Sungguh sangat jelek dan merugi mereka itu. Siapa mereka itu wahai Rasulullah?” Beliau menjawab: “Musbil (orang yang menjulurkan kain hingga di bawah mata kaki), orang yang gemar mengungkit kebaikan yang telah ia berikan dan seorang yang menjual dagangannya dan bersumpah dengan sumpah palsu.
6.Diriwayatkan dari Abu Juray Jabir bin Salim RA  Beliau Rasulullah SAW bersabda:
(( وَلاَ تَحْقِرَنَّ شَيْئًا مِنَ الْمَعْرُوفِ وَأَنْ تُكَلِّمَ أَخَاكَ وَأَنْتَ مُنْبَسِطٌ إِلَيْهِ وَجْهُكَ إِنَّ ذَلِكَ مِنَ الْمَعْرُوفِ وَارْفَعْ إِزَارَكَ إِلَى نِصْفِ السَّاقِ فَإِنْ أَبَيْتَ فَإِلَى الْكَعْبَيْنِ وَإِيَّاكَ وَإِسْبَالَ الإِزَارِ فَإِنَّهَا مِنَ الْمَخِيلَةِ وَإِنَّ اللهَ لاَ يُحِبُّ الْمَخِيلَةَ وَإِنِ امْرُؤٌ شَتَمَكَ وَعَيَّرَكَ بِمَا يَعْلَمُ فِيكَ فَلاَ تُعَيِّرْهُ بِمَا تَعْلَمُ فِيهِ فَإِنَّمَا وَبَالُ ذَلِكَ عَلَيْهِ.))
“Jangan engkau sepelekan perbuatan baik walaupun sedikit. Berbicara-lah kepada saudaramu dengan wajah yang berseri-seri sebab hal itu juga sebuah kebaikan. Angkat kain sarungmu hingga setengah betis. Jika engkau enggan maka julurkan persis di atas mata kaki. Janganlah kamu melakukan isbal, sebab isbal itu termasuk perbuatan sombong dan Allah tidak menyukai sifat sombong. Apabila ada seseorang yang mencela dan mencacimu dengan sesuatu yang ia ketahui dari dirimu maka jangan engkau balas mencercanya dengan sesuatu yang engkau ketahui dari dirinya, sebab bencana tersebut hanya akan menimpa dirinya sendiri.

7. diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiallahu'anhu dari Nabi Shalallahu 'alaihi wa sallam: “Kain sarung yang berada di bawah mata kaki tempatnya di Neraka.

Tentang Bid'ah

1. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
مَنْ أَحْدَثَ فِى أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ رَدٌّ
“Barangsiapa membuat suatu perkara baru dalam urusan kami ini (urusan agama) yang tidak ada asalnya, maka perkara tersebut tertolak” (HR. Bukhari no. 2697 dan Muslim no. 1718)
2. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ
“Barangsiapa melakukan suatu amalan yang bukan berasal dari kami, maka amalan tersebut tertolak” (HR. Muslim no. 1718)
3. Rasulullah SAW bersabda
مَنْ يَهْدِ اللَّهُ فَلا مُضِلَّ لَهُ ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلا هَادِيَ لَهُ ، إِنَّ أَصَدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ ، وَأَحْسَنَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا ، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلالَةٌ ، وَكُلَّ ضَلالَةٍ فِي النَّارِ
“Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah maka tidak ada yang bisa menyesatkannya. Dan yang disesatkan oleh Allah tidak ada yang bisa memberi petunjuk padanya. Sesungguhnya sebenar-benar perkataan adalah Kitabullah dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sejelek-jelek perkara adalah (perkara agama) yang diada-adakan, setiap (perkara agama) yang diada-adakan itu adalah bid’ah, setiap bid’ah adalah kesesatan dan setiap kesesatan tempatnya di neraka (HR. An Nasa’i no. 1578, dishahihkan oleh Al Albani dalam Shahih wa Dha’if Sunan An Nasa’i)
4. Rasulullah SAW bersabda
أُوصِيكُمْ بِتَقْوَى اللَّهِ وَالسَّمْعِ وَالطَّاعَةِ وَإِنْ عَبْدًا حَبَشِيًّا فَإِنَّهُ مَنْ يَعِشْ مِنْكُمْ بَعْدِى فَسَيَرَى اخْتِلاَفًا كَثِيرًا فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِى وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الْمَهْدِيِّينَ الرَّاشِدِينَ تَمَسَّكُوا بِهَا وَعَضُّوا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ وَإِيَّاكُمْ وَمُحْدَثَاتِ الأُمُورِ فَإِنَّ كُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ
“Aku wasiatkan kepada kalian untuk bertakwa kepada Allah, tetap mendengar dan ta’at kepada pemimpin walaupun yang memimpin kalian adalah seorang budak dari Habasyah. Karena barangsiapa di antara kalian yang hidup sepeninggalku nanti, dia akan melihat perselisihan yang banyak. Maka wajib bagi kalian untuk berpegang pada sunnah-ku dan sunnah Khulafa’ur Rasyidin yang mereka itu telah diberi petunjuk. Berpegang teguhlah dengannya dan gigitlah ia dengan gigi geraham kalian. Jauhilah dengan perkara (agama) yang diada-adakan karena setiap perkara (agama) yang diada-adakan adalah bid’ah dan setiap bid’ah adalah kesesatan (HR. At Tirmidzi no. 2676. ia berkata: “hadits ini hasan shahih”)
5. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَ اللهَ حَجَبَ التَّوْبَةَ عَنْ كُلِّ صَاحِبِ بِدْعَةٍ حَتَّى يَدَعْ بِدْعَتَهُ
“Sungguh Allah menghalangi taubat dari setiap pelaku bid’ah sampai ia meninggalkan bid’ahnya”  (HR. Ath Thabrani dalam Al Ausath no.4334. Dishahihkan oleh Al Albani dalam Shahih At Targhib wa At Tarhib no. 54)
6. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
أَنَا فَرَطُكُمْ عَلَى الْحَوْضِ ، لَيُرْفَعَنَّ إِلَىَّ رِجَالٌ مِنْكُمْ حَتَّى إِذَا أَهْوَيْتُ لأُنَاوِلَهُمُ اخْتُلِجُوا دُونِى فَأَقُولُ أَىْ رَبِّ أَصْحَابِى . يَقُولُ لاَ تَدْرِى مَا أَحْدَثُوا بَعْدَكَ
“Aku akan mendahului kalian di al haudh (telaga). Lalu ditampakkan di hadapanku beberapa orang di antara kalian. Ketika aku akan mengambilkan (minuman) untuk mereka dari al haudh, mereka dijauhkan dariku. Aku lantas berkata, ‘Wahai Rabbku, ini adalah umatku’. Allah berfirman, ‘Engkau tidak tahu (bid’ah) yang mereka ada-adakan sepeninggalmu’ “ (HR. Bukhari no. 6576, 7049).
Dalam riwayat lain dikatakan,
إِنَّهُمْ مِنِّى . فَيُقَالُ إِنَّكَ لاَ تَدْرِى مَا بَدَّلُوا بَعْدَكَ فَأَقُولُ سُحْقًا سُحْقًا لِمَنْ بَدَّلَ بَعْدِى
“(Wahai Rabb), sungguh mereka bagian dari pengikutku. Lalu Allah berfirman, ‘Sungguh engkau tidak tahu bahwa sepeninggalmu mereka telah mengganti ajaranmu”. Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan, “Celaka, celaka bagi orang yang telah mengganti ajaranku sesudahku”(HR. Bukhari no. 7050).
Al’Aini ketika menjelaskan hadits ini beliau berkata: “Hadits-hadits yang menjelaskan orang-orang yang demikian yaitu yang dikenal oleh Nabi sebagai umatnya namun ada penghalang antara mereka dan Nabi, dikarenakan yang mereka ada-adakan setelah Nabi wafat. Ini menunjukkan setiap orang mengada-adakan suatu perkara dalam agama yang tidak diridhai Allah itu tidak termasuk jama’ah kaum muslimin. Seluruh ahlul bid’ah itu adalah orang-orang yang gemar mengganti (ajaran agama) dan mengada-ada, juga orang-orang zhalim dan ahli maksiat, mereka bertentangan dengan al haq. Orang-orang yang melakukan itu semua yaitu mengganti (ajaran agama) dan mengada-ada apa yang tidak ada ajarannya dalam Islam termasuk dalam bahasan hadits ini” (Umdatul Qari, 6/10)
7. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
انَّهُ سَيَلِي أَمْرَكُمْ مِنْ بَعْدِي رِجَالٌ يُطْفِئُونَ السُّنَّةَ ، وَيُحْدِثُونَ بِدْعَةً ، وَيُؤَخِّرُونَ الصَّلَاةَ عَنْ مَوَاقِيتِهَا ” ، قَالَ ابْنُ مَسْعُودٍ : يَا رَسُولَ اللَّهِ ، كَيْفَ بِي إِذَا أَدْرَكْتُهُمْ ؟ قَالَ : ” لَيْسَ يَا ابْنَ أُمِّ عَبْدٍ طَاعَةٌ لِمَنْ عَصَى اللَّهَ ” ، قَالَهَا ثَلَاثَ مَرَّاتٍ
Sungguh diantara perkara yang akan datang pada kalian sepeninggalku nanti, yaitu akan ada orang (pemimpin) yang mematikan sunnah dan membuat bid’ah. Mereka juga mengakhirkan shalat dari waktu sebenarnya’. Ibnu Mas’ud lalu bertanya: ‘apa yang mesti kami perbuat jika kami menemui mereka?’. Nabi bersabda: ‘Wahai anak Adam, tidak ada ketaatan pada orang yang bermaksiat pada Allah'”. Beliau mengatakannya 3 kali. (HR. Ahmad no.3659, Ibnu Majah no.2860. Dishahihkan Al Albani dalam Silsilah Ahadits Shahihah, 2864)
8. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّهُ مَنْ أَحْيَا سُنَّةً مِنْ سُنَّتِي قَدْ أُمِيتَتْ بَعْدِي فَإِنَّ لَهُ مِنَ الْأَجْرِ مِثْلَ مَنْ عَمِلَ بِهَا مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْقُصَ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْئًا ، وَمَنِ ابْتَدَعَ بِدْعَةَ ضَلَالَةٍ لَا يَرْضَاهَا اللَّهَ وَرَسُولَهُ كَانَ عَلَيْهِ مِثْلُ آثَامِ مَنْ عَمِلَ بِهَا لَا يَنْقُصُ ذَلِكَ مِنْ أَوْزَارِ النَّاسِ شَيْئًا
“Barangsiapa yang sepeninggalku menghidupkan sebuah sunnah yang aku ajarkan, maka ia akan mendapatkan pahala semisal dengan pahala orang-orang yang melakukannya tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun. Barangsiapa yang membuat sebuah bid’ah dhalalah yang tidak diridhai oleh Allah dan Rasul-Nya, maka ia akan mendapatkan dosa semisal dengan dosa orang-orang yang melakukannya tanpa mengurangi dosa mereka sedikitpun” (HR. Tirmidzi no.2677, ia berkata: “Hadits ini hasan”)
9. Hadits dari Hudzaifah Ibnul Yaman, ia berkata:
يا رسولَ اللهِ ! إنا كنا بشرٌ . فجاء اللهُ بخيرٍ . فنحن فيه . فهل من وراءِ هذا الخيرِ شرٌّ ؟ قال ( نعم ) قلتُ : هل من وراءِ ذلك الشرِّ خيرٌ ؟ قال ( نعم ) قلتُ : فهل من وراءِ ذلك الخيرِ شرٌّ ؟ قال ( نعم ) قلتُ : كيف ؟ قال ( يكون بعدي أئمةٌ لا يهتدون بهدايَ ، ولا يستنُّون بسُنَّتي . وسيقوم فيهم رجالٌ قلوبُهم قلوبُ الشياطينِ في جُثمانِ إنسٍ ) قال قلتُ : كيف أصنعُ ؟ يا رسولَ اللهِ ! إن أدركت ُذلك ؟ قال ( تسمعُ وتطيع للأميرِ . وإن ضَرَب ظهرَك . وأخذ مالَك . فاسمعْ وأطعْ )
Wahai Rasulullah, dulu kami orang biasa. Lalu Allah mendatangkan kami kebaikan (berupa Islam), dan kami sekarang berada dalam keislaman. Apakah setelah semua ini akan datang kejelekan? Nabi bersabda: ‘Ya’. Apakah setelah itu akan datang kebaikan? Nabi bersabda: ‘Ya’. Apakah setelah itu akan datang kejelekan? Nabi bersabda: ‘Ya’. Aku bertanya: ‘Apa itu?’. Nabi bersabda: ‘akan datang para pemimpin yang tidak berpegang pada petunjukku dan tidak berpegang pada sunnahku. Akan hidup diantara mereka orang-orang yang hatinya adalah hati setan namun berjasad manusia’. Aku bertanya: ‘Apa yang mesti kami perbuat wahai Rasulullah jika mendapati mereka?’. Nabi bersabda: ‘Tetaplah mendengar dan taat kepada penguasa, walau mereka memukul punggungmu atau mengambil hartamu, tetaplah mendengar dan taat’” (HR. Muslim no.1847)
10. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَوَّلُ مَنْ يُغَيِّرُ سُنَّتِي رَجُلٌ مِنْ بَنِي أُمَيَّةَ
Orang yang akan pertama kali mengubah-ubah sunnahku berasal dari Bani Umayyah” (HR. Ibnu Abi Ashim dalam Al Awa’il, no.61, dishahihkan Al Albani dalam Silsilah Ash Shahihah 1749)
11. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
جَاءَ ثَلَاثَةُ رَهْطٍ إِلَى بُيُوتِ أَزْوَاجِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَسْأَلُونَ عَنْ عِبَادَةِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، فَلَمَّا أُخْبِرُوا كَأَنَّهُمْ تَقَالُّوهَا ، فَقَالُوا : وَأَيْنَ نَحْنُ مِنَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَدْ غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وَمَا تَأَخَّرَ ؟ قَالَ أَحَدُهُمْ : أَمَّا أَنَا ، فَإِنِّي أُصَلِّي اللَّيْلَ أَبَدًا ، وَقَالَ آخَرُ : أَنَا أَصُومُ الدَّهْرَ وَلَا أُفْطِرُ ، وَقَالَ آخَرُ : أَنَا أَعْتَزِلُ النِّسَاءَ فَلَا أَتَزَوَّجُ أَبَدًا ، فَجَاءَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَيْهِمْ ، فَقَالَ : ” أَنْتُمُ الَّذِينَ قُلْتُمْ كَذَا وَكَذَا ، أَمَا وَاللَّهِ إِنِّي لَأَخْشَاكُمْ لِلَّهِ وَأَتْقَاكُمْ لَهُ لَكِنِّي أَصُومُ وَأُفْطِرُ ، وَأُصَلِّي وَأَرْقُدُ ، وَأَتَزَوَّجُ النِّسَاءَ ، فَمَنْ رَغِبَ عَنْ سُنَّتِي فَلَيْسَ مِنِّي
Ada tiga orang mendatangi rumah istri-istri Nabi shallallahu’alaihi wasallam dan bertanya tentang ibadah Nabi shallallahu’alaihi wasallam. ٍSetelah diberitakan kepada mereka, sepertinya mereka merasa hal itu masih sedikit bagi mereka. Mereka berkata, “Ibadah kita tak ada apa-apanya dibanding Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam, bukankah beliau sudah diampuni dosa-dosanya yang telah lalu dan juga yang akan datang?” Salah seorang dari mereka berkata, “Sungguh, aku akan shalat malam selama-lamanya” (tanpa tidur). Kemudian yang lain berkata, “Kalau aku, sungguh aku akan berpuasa Dahr (setahun penuh) dan aku tidak akan berbuka”. Dan yang lain lagi berkata, “Aku akan menjauhi wanita dan tidak akan menikah selama-lamanya”. Kemudian datanglah Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam kepada mereka seraya bertanya: “Kalian berkata begini dan begitu. Ada pun aku, demi Allah, adalah orang yang paling takut kepada Allah di antara kalian, dan juga paling bertakwa. Aku berpuasa dan juga berbuka, aku shalat dan juga tidur serta menikahi wanita. Barangsiapa yang benci sunnahku, maka bukanlah dari golonganku” (HR. Bukhari no.5063)
12. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam setiap memulai khutbah biasanya beliau mengucapkan,
أَمَّا بَعْدُ فَإِنَّ خَيْرَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ وَخَيْرُ الْهُدَى هُدَى مُحَمَّدٍ وَشَرُّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا وَكُلُّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةٌ
“Amma ba’du. Sesungguhnya sebaik-baik perkataan adalah kitabullah dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sejelek-jelek perkara adalah (perkara agama) yang diada-adakan, setiap (perkara agama) yang diada-adakan itu adalah bid’ah, setiap bid’ah adalah kesesatan (HR. Muslim no. 867)

Islam telah sempurna, dan semua sunnah Rasulullah saw belum tentu bisa kita lakukan, jadi tidak perlu kita menambah-nambah hal baru dalam urusan agama kita ini. cukuplah ALLAH dan Rasulnya yang kita ikuti.
belum tentu sesuatu yang kita anggap baik itu baik menurut ALLAH dan Rasulnya. semua yang baik itu telah dicontohkan oleh Rasulullah saw, dan beliau telah menjaminnya. jadi jika ada sesuatu yang baru dalam urusan agama islam siapa yang berani menjamin bahwa hal itu baik disisi ALLAH.
kita tidak perlu menyibukkan diri dalam hal-hal yang tidak di syariatkan oleh Rasulullah, karena yang dikhawatirkan hal itu tidaklah diridhai oleh ALLAH SWT. terkecuali dalam urusan dunia kita.

Prosesi Perkawinan Adat Tolaki


-->
Tahapan Prosesi Perkawinan Adat Tolaki
Sebelum dilakukan perkawinan, tahapan-tahapan yang perlu dilalui adalah sebagai berikut:
1. Rencana Pengajuan Lamaran
Sebelum memasuki pengajuan lamaran ada proses yang harus dilalui, salah satunya adalah Metiro. Metiro adalah mencari informasi tentang gadis yang akan menjadi bakal calon mantu. Dengan cara:
a) Orang tua pria langsung mengutus seseorang secara rahasia kerumah orang tua perempuanyang akan dijadikan sasaran dengan memperhatikan posisi yang tepat (Papasa dan Wowai meambo) terutama anak gadis yang menjadi idaman. Bila posisi atau wowai yang diharapkan sudah sesuai maka ada tindakan utusan pihak laki-laki melamar secara rahasia dengan Monggolupe, artinya meninggalkanalat rias remaja putrid secara rahasia, bila dalam waktu 4 kali 24 jam tidak kembali sinyal tersebut menandakan lamaran rahasia diterima dan dapat dilanjutkan proses pelamaran terbuka. Tetapi bilamana ditolak, maka segera pula pengembalian seperangkat alat rias remaja putrid kealamatnya dalam dalam waktu 1 kali 24 jam dilakukan oleh pihak keluarga si gadis.
b) Dengan Mondutudu artinya mencoba mengajukan lamaran terbatas dengan menggunakan Kalo dan satu bungkus siri segar. Ikatan pembungkusnya hanya 1 kali dan 1 lembarkain sarung sebagai pengikatnya. Setelah 8 kali 24 jam tidak kembali, maka dapat mengajukan lamaran terbuka, dan bila tidak diterima dalam waktu 1 kali 24 jam harus dikembalikan satu bungkus siri dan satu lembar kain sarung serta ditambahkan satu lembar sarung sebagai imbalan penolakannya. Maknanya adalah untuk menjaga rasa malu orang tua laki-laki agar hubungan kekeluargaan tetap harmonis dan atas wujud ucapan terimakasih orang tua perempuan atas perhatian puterinya.
2. Tahap pengajuan lamaran
Dalam melakukan lamaran, maka yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut:
a) Tahap persiapan
Orang tua laki-laki menghubungi atau mengundang juru bicara (Tolea Pabitara) untuk mempersiapkan pelaksanaan pengajuan lamaran dan menanyakan perlengkapan adat apa saja yang harus dipersiapkan orang tua laki-laki. Perlengkapan yang perlu dipersiapkan adalah: juru bicara pihak laki-laki yang terampil, Kalo sesuai status adat pihak perempuan, wadahnya, satu biji pinang hijau/oranye, daun sirih segar tulangnya bertemu ditengah-tengah kiri kanan satu lembar, tempat sirih,pinang, kapur/gambir dan rokok. Selanjutnya pihak orang tua laki-laki mengutus wakilnya untuk membicarakan waktu kedatangan pihak keluarga laki-laki untuk melamar.
b) Tahap pelaksanaan
Proses pengajuan lamaran pihak laki-laki harus memahami status adat pihak perempuan yang akan dilamar. Hal ini diperlukan agar dapat dengan mudah menentukan mas kawin. Dalam melakukan pelamaran, maka pembicara dari pihak pria terlebih dahulu menoleh kekiri dan kekanan sebagai ungkapan memohon izin untuk memulai acara peminangan dan dijawab juru bicara perempuan atau penghulu segera dimulai saja. Selanjutnya pembicara memindahkan Kalonya dari samping kanan kedepan berhadap-hadapan dengan Tolea dan bergeser kehadapan Puutabo atau kepala pemerintahan setempat untuk memohon izin memulai acara pelamaran. Setelah hal itu dilakukan, maka selanjutnya pembicara dari pihak pria berbicara dengan untaian kata-kata yang halus dan spesifik untuk menjelaskan maksud kehadiran pihak pria secara formal. Pembicara dari pihak perempuan mendengarkan dengan seksama kalimat demi kalimat yang dituturkan pembicara pehak pria dan membalasnya dengan bahasa yang halus pula di iringi ungkapan yang isinya dapat diterima pengaju lamaran tersebut.
Setelah diterima, maka selanjutnya menanyakan berapa beban adat yang akan dipikul serta ongkos pesta perkawinan.
c) Tahap Pertunangan
Pada dasarnya pertunangan berlaku sejak lamaran diterima. Pertunangan dilakukan jika perempuan yang dilamar belum cukup umur untuk melakukan perkawinan sehingga harus menunggu sampai dewasa. Atau pihak pria atau calon suami perlu melakukan proses pembelajaran untuk memberikan nafkah kepada sang istri kelak, sehingga dia terlebih dahulu harus mengabdi kepada orang tua perempuan.
d) Tahap perkawinan (Mowindahako)
Mowindahako dapat diterjemahkan pesta perkawinan, setelah tiba hari yang telah disepakati, maka diantarlah pengantin laki-laki ketempat upacara perkawinan dengan usungan (Sinamba Ulu) atau kendaraan lain.
Rombongan pengantin laki-laki dalam memasuki ruang upacara utama, pintu pagar, pintu utama, pintu kamar tidur, pembuka kelambu dan mata pengantin perempuan masih tertutup. Untuk membuka hal-hal tersebut diatas, maka pihak laki-laki harus menebusnya sesuai dengan kesepakatan dengan masing-masing penjaga. Hal ini dimaksudkan agar memeriahkan acara perkawinan, serta sebagai symbol ketulusan dari pihak laki-laki.disaat upacara ini pula semua kesepakatan peminangan dipenuhi serta ditampilkan secara transparan didepan masing-masing juru bicara, Puutabo, pemerintah, serta para undangan.
Setelah hal-hal tersebut dilakukan, kemudian kedua mempelai duduk bersila dan siap mengikuti upacara adat Mowindahako. Acara ini dilakukan dengan cara juru bicara pihak laki-laki menyesuaikan duduknya dengan mengarahkan Kalonya kehadapan Puutobu atau pemerintah setempat dan maju maksimal 4 kali sampai berhadapan langsung dengan penerima Kalo sebagai permohonan izin untuk memulai upacara adat. Dalam prosesi ini, juru bicara pihak laki-laki mengucapkan salam kepada Puutobu atau pemerintah setempat serta menyampaikan maksud kehadiran yang kemudian dijawab oleh Puutobu atau pemerintah tersebut. Setelah itu penerima Kalo mengembalikan kepada juru bicara. Kemudian juru bicara laki-laki mohon diri untuk kembali ketempat semula dan berhadap-hadapan dengan juru bicara dari pihak perempuan.
Acara berikutnya juru bicara laki-laki mengarahkan kehadapan juru bicara perempuandengan meletakkan Kalo untuk melanjutkan acara Mowindahako. Bersamaan itu pula disebelah kanan juru bicara laki-laki disuguhkan salopa tempat sirih, pinang, rokok atau tembakau oleh masing-masing ibu yang ditugaskan untuk Mosoro niwule.
Setelah kedua petugas Mosoro niwule menyodorkan salopa maka juru bicara laki-laki membuka kesunyian dengan mengucapkan salam dan dijawab oleh yang mendengarkan
Akhir acara atau penutup dilakukan Moheu osara atau pengukuhan adat. Makna dari acara ini adalah agar dalam melaksanakan tugasnya, juru bicara harus berlaku adil dan jujur serta sehat sepanjang hidupnya, bila sebaliknya akan terkena sanksinya dan mendoakan kedua rumpun keluarga mempelai agar hidup rukun, damai, bahagia, sehat, beriman, bertakwa kepada tuhan, dimurahkan rezekinya, melahirkan keturunan saleh, sehat, berilmu, dan beriman sampai akhir hayat. Kemudian dilanjutkan dengan saling menyuguhkan minuman sebagai pertanda upacara perkawinan telah selesai.
Setelah acara adat telah selesai, maka selanjutnya dilakukan akad nikah oleh petugas agama yang didahului penyerahan perwalian dari orang tua perempuan kepada imam (pemuka agama islam) yang akan menikahkan. Dan tahapan berikutnya adalah membawa pengantin laki-laki kekamar pengantin perempuan untuk pembatalan wudhu. Dalam acara pembatalan wudhu, jempol kanan pengantin laki-laki ditempelkan diantara kedua kening atau dibawah tenggorokan pengantin perempuan.
Pada acara selanjutnya, kedua pengantin keluar kamar menuju kedua orang tua untuk melaksanakan Meanamotuo atau sembah sujud sebagai tanda syukur dan hormat kepada kedua orang tua yang telah melahirkan dan memelihara mereka. Setelah itu barulah dilakukan acara resepsi dan hiburan yang diisi dengantarian lulo.


Diskusi dengan Syiah

banyak ulama-ulama Syiah yang memberikan statemen bahwa SUNNI itu KAFIR, dan mereka SYIAH sering menghujat para sahabat dan istri Nabi MUHAMMAD SAW terutama ummahatul mukminin Aisyah. berdasarkan hal ini kami menyakan langsung kepada penganut SYIAH. dan mereka menyangkal statemen ulama mereka sendiri. berikut isi diskusi kami.

Islam: Kalo memang syiah tidak seperti yang dibicarakan oleh ulama2 kalian, jadi ajaran syiah menurut anda itu bagaimana? perbedaannya dengan sunni terletak dimana? klo hanya karena mencintai ahlul bait rasulullah SAW dikatakan syiah berarti semua sunni itu SYIAH donk.

Syiah: Kaum Syiah wajib mentaati Allah, dan mentaati Rasulnya, sehingga Kaum Syiah wajib merujuk kepada AlQuran dan merujuk kepada Hadith Ulama adalah manusia biasa, mereka bisa salah, sehingga Ulama Syiah yang sudah wafat, tidak bisa lagi dijadikan rujukan atau tidak bisa dijadikan anutan

Islam: begitu yah, kalo dalam madhab SYIAH shalat yg wajib itu berapa waktu? trus apakah benar bahwa menurut madhab syiah dalam ushulul kaafi Dunia dengan seluruh isinya adalah milik para imam. Mereka akan memberikan dunia ini kepada siapa yang dikehendaki dan mencabutnya dari siapa yang dikehendaki?

Syiah :Kesalahan anda terlihat jelas dan nyata, karena anda malas membaca AlQuran dengan teliti dan tidak pernah membaca Hadith sehingga anda tidak mengerti Islam dengan baik dan benar Akibatnya anda mudah sekali ditipu dan dibodohi oleh beberapa Ulama Sunni yang tidak bertangung-jawab, walaupun tidak semua, tetapi banyak sekali Ulama Sunni yang suka mengarang kebohongan2 tentang madhab Ahlul Bait (Syiah) Jika anda membaca AlQuran tentang Sholat maka anda mudah melihat waktu Sholat ada 3, walaupun demikian Kaum Syiah melakukan sholat wajib 5X sehari, Sholat Dhuhur boleh digabung dengan Sholat Asyar, dan Sholat Magrib boleh digabung dengan Sholat Isya, baca Hadith tentang penggabungan Sholat wajib. BUKAN berarti Kaum Syiah melakukan Sholat wajib 3X sehari, tetapi Kaum Syiah boleh mengabung Sholat, hanya Sholat Subuh yang tidak bisa digabung ALQURAN 46:12 sebelum ada AlQuran sudah ada Kitab Musa (Taurat) sebagai rahmah dan IMAM ALQURAN 11:17 sebelum ada AlQuran sudah ada Kitab Musa (Taurat) sebagai rahmah dan IMAM Kaum Syiah percaya bahwa A'IMMAH (para Imam) yang tertinggi dan terpenting adalah Suhuf, Zabur, Taurah, Injil, AlQuran dan semua kitab kitab Allah yang lain. Ketika Imam Khomenie (alm) dari Iran mengatakan bahwa A'IMMAH (para Imam) yaitu semua kitab Allah lebih tinggi dari pada semua Malaikat dan lebih tinggi dari pada semua Nabi, sehingga semua Malaikat dan semua Nabi wajib tunduk dan patuh kepada para Imam (Suhuf, Zabur, Taurat, Injil, AlQuran dan semua kitab kitab Allah yang lain) Banyak Ulama Sunni yang sengaja menyebarkan kebohognan2 terhadap Kaum Syiah atau madhab Ahlul Bait (Syiah). Ulama Sunni suka sekali mengatakan Kaum Syiah menyembah Imam Ali, Imam Hasan, Imam Husain dan para Imam yang lain, sehingga dunia ini dan semua isinya dimiliki oleh para Imam.

Islam: hahaha anda mengatakan ulama sunni banyak berbohong mengenai syiah, anda sendiri berbohong mengenai syiah anda. yg sy katakan mengenai dunia dengan seluruh isinya adalah milik para imam, sy tidak mengutipnya dari ulama sunni tp sy mengutipnya dari kitab ulama anda. disini sudah terlihat jelas kedustaan anda. tp untuk menutupi hal ini anda pasti akan mengatakan bahwa ulama kalian yang sudah mati tidak dapat dijadikan rujukan lagi.lalu bagaimana dengan perkataan ulama kalian yg mengatakan bahwa arsy ALLAH adalah sndal dikakinya HUSSEIN? ASTAGAFIRULLAH tidak percaya lihat sendiri di (www.youtube.com/watch?v=UJDrFYuUvUY) pasti anda akan menyangkalnya juga, karena itu sudah sifat kalian menyebarkan agama kalian dengan dusta. trus mengenai shalat, anda mengatakan bahwa di alquran shalat hanya 3 waktu. bung yang lebih mengerti alquran anda atau NABI SAW? banyak hadits nabi yang meriwayatkan mengenai shalat 5 waktu, dan hal itu tidak bertentangan dengan alquran. dalam alquran berbunyi : Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) subuh. Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan (oleh malaikat). Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.” (QS. Al Isra’: 78-79). sejak matahari tergelincir sampai waktu malam itu adalah : zuhur, ashar, maghrib, isya. hal ini sesuai dengan hadits2 nabi SAW. jadi merupakan tugas NABI SAW untuk menjelaskannya, bukan anda ataupun ulama anda

Islam: anda juga katakan klo SYIAH itu selalu merujuk pada alquran, tp nyatanya ulama kalian SYAIK ABDUL HALIM AL GHIZIE mengatakan bahwa jika hanya alquran yang digunakan maka dia akan menjadi kitab yang menyesatkan. dan dia mengatakan yg dimaksud dzalikal dalam dzalikal kitabu laa rayba fiihi hudan lil muttaqin (kitab (alquran) ini tidak ada keraguan didalamnya, petunjuk bagi orang2 yang bertakwa) itu bukan menunjukkan alquran melainkan ALI (RA). betapa ulama kalian melecehkan alquran dengan menafsirkan sesuai dengan hawa nafsu mereka. NAUDZUBILLAH MIN DZALIK. tp anda juga pasti akan bilang kalian tidak merujuk pada ulama2 kalian. jikalau begitu anda merujuk pada siapa? jika anda katakan merujuk pada alquran langsung, lalu anda menafsirkannya dari siapa? klo anda bilang anda menafsirkan sendiri dengan akal anda maka ketahuilah sabda RASULULLA SAW berikut : Barangsiapa berkata tentang Al Qur’an dengan logikanya (semata), maka silakan ia mengambil tempat duduknya di neraka” (HR. Tirmidzi no. 2951), dan hadits berikut : akan muncul di akhir zaman suatu kaum yang berusia muda dan dangkal ilmu dengan berdalih pada al-Quran. Mereka keluar dari islam seperti keluarnya busur dari anak panah, iman mereka tak sampai tenggorokkan mereka.” (HR. Bukhary: 5057) dan ini perkataan ulama kami: imam ALI (RA) berkata :kalau agama adalah dengan akal maka tentu bagian bawah khuf lebih layak untuk dihusap dari pada bagian atasnya”. Dan Syaikh Ibnu Taimiyah berkata: “jika agama tolak ukurnya adalah akal tentu Allah tidak akan menurunkan al-Quran karena secara fitrah manusia mampu menggunakan akal.

Syiah: Kaum Syiah wajib mentaati Allah dan mentaati Rasulnya, sehingga Kaum Syiah wajib merujuk kepada AlQuran dan hadith

Islam: seluruh manusia adalah ciptaan ALLAH, jadi wajib mentaati ALLAH seluruh perintah ALLAH wajib dilakukan dan seluruh larangan ALLAH wajib ditinggalkan. dalam qs 2:285 Rasul telah beriman kepada Al-Qur'an yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): "Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya", dan mereka mengatakan: "Kami dengar dan kami ta'at." (Mereka berdo'a): "Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali. di ayat tersebut dikatakan bahwa orang-orang beriman tidak boleh membeda-bedakan diantara Rasul ALLAH. dan diayat lain dikatakan bahwa para nabi telah dilebihkan derajatnya dari para umat (manusia selain nabi). AKAN tetapi ulama kalian baik itu SYAIKH ABDUL HALIM AL GHAZIE, ALI AL- KORANI mengatakan bahwa para AHLUL BAIT lebih baik dari pada nabi. bagaimana ini? bukankah ini penyelewengan dari alquran???? atau karena memang betul SYIAH tidak mengakui alquran yg ada???

Islam: anda mengatakan Sekarang ada kurang lebih 700 orang Ulama Syiah di dunia yang masih hidub, bukan hanya Ulama NU dan Ulama Muhammadiyah yang selalu berbeda pendapat.  Para Ulama Syiah juga selalu berbeda pendapat. 2,3,4,5, 6,7,8,9 Ulama Syiah tidak mewakili 200 juta muslim Syiah di dunia ini Kaum Syiah wajib merujuk kepada AlQuran dan Hadith, bukan merujuk kepada Ulama. Para Ulama Syiah yang telah wafat tidak bisa lagi dijadikan anutan atau tidak bisa lagi dijadikan rujukan. pertanyaan sy, berarti SYIAH memiliki pendapat sendiri yg berbeda dengan ulama SYIAH? jika memang para ulama SYIAH tidak bisa dijadikan rujukan, trus umat SYIAH yg masih awam harus merujuk pada siapa?? kalo anda bilang pada alquran dan hadits, di dalam alquran ada ayat muhkamat dan mutasyabihat trus siapa yang akan menerangkan kepada mereka? klo anda bilang ditafsirkan sendiri, memangnya setiap orang punya ilmu tersebut? bahkan rasulullah mengatakan dalam hadits riwayat tirmidzi "Barang siapa berkata-kata tentang al-Qur'an (menafsirkan) tanpa ilmu, maka hendaklah ia menempati tempat duduknya dari neraka"(HR.Tirmidzi,no.2950). bahkan para sahabat RASULULLAH sangat takut menafsirkan alquran tanpa ilmu, padahal mereka hidup bersama RASULULLAH. jadi sangat aneh jika anda mengatakan merujuk pada alquran dan hadits tapi tidak mau merujuk pada ulama yg memiliki ilmu mengenai itu

Syiah: Para Ulama Syiah selalu berbeda pendapat, seperti para Ulama Sunni berbeda pendapat, misalnya Imam Khomenie di Iran mewajibkan negara Wilayatul Faqih tetapi Imam Al Khui di Iraq mengharamkan negara Wilayatul Faqih. Kaum Syiah percaya bahwa Ulama adalah manusia biasa yang bisa salah disengaja atau tidak disengaja, sehingga Kaum Syiah wajib merujuk kepada AlQuran dan Hadith. Ulama Syiah yang telah wafat tidak bisa dijadikan rujukan atau anutan ASH-SHOHAABATUL ROSULILLAH (persahabat nabi Muhammad) Kaum Sunni percaya bahwa semua sahabat pasti masuk surga. Kaum Syiah percaya bahwa tidak semua sahabat masuk surga, ada yang masuk ke dalam api nereka Kaum Sunni percaya bahwa semua sahabat adalah ummat terbaik. Kaum Syiah percaya bahwa ummat terbaik adalah orang2 yang paling bertaqwa dan paling berilmu SHOHIB (bahasa arab) = kawan, teman, sahabat, penghuni, pemilik dan lain lain ASHABU (bahasa arab) = kawan2, teman2, sahabat2, para penghuni, para pemiliki dan lain lain ALQURAN 7:50 ASHABU NAR (para sahabat di api nereka) berkata kepada ASHABU JANNAH (para sahabat di surga), 'Berikan kami sedikit air dan makanan yang telah diberikan oleh Allah kepada kalian' ALQURAN 5:10 Mereka yang kafir dan wafat dalam keadaan Kafir, sesungguhnya mereka ASHABU JAHIM (para sahabat di neraka Jahim) SHOHIH BUKHARI, KITAB AR-RIQAH. HADITH 6583, 6585, 6586 Ibn Musaiyab melaporkan bahwa Rasulullah berkata, 'Saya adalah orang yang pertama tiba di AL HAUD (sungai di surga), mereka yang minum di AL HAUD (nama sungai di surga) tidak akan pernah haus. Arijalun min ASHABI (beberapa lelaki sahabat-sahabatku) mendekati AL HAUD. Saya mengenali mereka dan mereka mengenali saya. Mereka akan dijauhkan dari AL HAUD dan dipaksa masuk api nereka Rasulullah berkata, 'YA ALLAH, ASHABI ASHABI (Ya Tuhan, sahabat-sahabatku)" Kemudian Rasulullah akan diberi-tahukan mereka telah murtad menjadi kafir setelah kepergianmu (setelah nabi Muhammad wafat) KETERANGAN Allah dan Rasulnya menggunakan kosa kata SAHABAT untuk mereka yang masuk surga dan untuk mereka yang masuk ke dalam api neraka. Perguaman (perdebatan) antara Kaum Sunni dengan Kaum Syiah tentang ASH-SHAHAABATUL RASULILLAH (persahabatan nabi Muhammad) disebabkan karena SYIRIK (dosa terbesar) adalah Aqidah kaum Sunni dan TAUHID adalah aqidah Kaum Syiah Kaum Sunni rajin memuji para sahabat, padahal semua pujian hanya dimiliki oleh Allah Kaum Nasrani juga suka memuji nabi Isa Al Masih, sehingga Kaum Nasrani sudah lama dikafirkan oleh ALLAH Kaum Sunni melakukan kesalahan yang sama dengan kesalahan yang dilakukan oleh Kaum Nasrani

Islam: sekarang sudah mulai tampak kedok anda, anda sudah memfitnah kaum sunni, sejatinya memang kaum syiah suka memfitnah. anda mengatakan kaum sunni syirik karena slalu memuji para sahabat, kaum sunni memuji para sahabat karena ketakwaan dan jasa mereka dan itupun sebatas penghormatan kepada mereka, dan tidak sampai menganggap mereka lebih baik dari para nabi. bahkan RASULULLAH bersabda yang memuji para sahabatnya :. Janganlah kalian mencaci para sahabatku. Karena, demi Dzat yang diriku berada di tangan-Nya seandainya seseorang di antara kalian menginfakkan emas sebesar gunung Uhud tidaklah akan menyamai infak sebanyak genggaman tangan mereka dan tidak pula setengahnya." (H.R. Tirmidzi dan Abu Dawud) Bahkan ALLAH memuji para sahabat dalam alquran: Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar.”(QS. at-Taubah [9]: 100).(juga)bagi orang fakir yang berhijrah yang diusir dari kampung halaman dan dari harta benda mereka (karena) mencari karunia dari Allah dan keridhaan-Nya dan mereka menolong Allah dan RasulNya. mereka Itulah orang-orang yang benar.”(QS. al-Hasyr [59]: 8). justru yang syirik itu SYIAH, karena kalian syiah mencintai ahlul bait RASULULLAH SAW secara berlebihan, bahkan kalian mengatakan bahwa mereka lebih baik dari para nabi, bahkan yang lebih ekstrim lagi, ada SYIAH yg menganggap HUSSEIN (RA) melebihi ALLAH. hal ini pasti tidak akan anda akui karena kalo anda akui insya ALLAH pengikut SYIAH sudah pada sadar. atau anda akan mengatakan itu perbedaan dalam SYIAH.Dalam Kaum SUNNI, tidak pernah ada perbedaan mengenai kebesaran ALLAH, ataupun mengenai para nabi. bahkan para ulama SUNNI tidak pernah menyampaikan ajaran islam dengan kedustaan. Masalah sahabat RASULULLAH SAW ada yg masuk neraka dan surga, itu bukan hak anda untuk mengomentarinya karena hal tersebut merupakan hak ALLAH untuk menentukan siapa disurga dan siapa dineraka. Satu lagi contoh sifat SYIAH yg suka menafsirkan alquran berdasarkan nafsu dan tidak berdasarkan ilmu. anda mengatakan dalam qs 7: 50 ASHABUNNAR artinya adalah sahabat dineraka. dan qs 5:10 ASHABUL JAHIM artinya sahabat dalam neraka jahim. trus klo ASHABUL KAHFI artinya sahabat di gua donk??????? sungguh konyol pemikiran anda. padahal ayat2 yang anda sebutkan sangat jelas maknanya dan tak perlu ditafsirkan. dalam alquran ASHABUNNAR artinya penghuni neraka, ASHABUL JAHIM artinya penghuni neraka jahim dan ASHABUL KAHFI artinya penghuni gua.

Syiah: ALQURAN 2:6 Mereka yang Kafir sama saja untuk kamu (Kaum Muslimin), kamu berikan peringatan (AlQuran) atau kamu tidak berikan peringatan (AlQuran) mereka tidak akan pernah percaya. Saya memberikan keterangan berdasarkan AlQuran dan Hadith, tetapi anda tidak percaya kepada AlQuran dan tidak percaya keapda Hadith, sehingga anda sama dengan orang kafir atau orang Munafiq. Karena tempat terbatas disini dan tidak banyak yang baca perguaman di antara kita, saya undang anda ke http://www.myquran.or.id Jika anda percaya bahwa madhab Ahlul Bait (Syiah) sesat maka buktikanlah kepada saya berdasarkan AlQuran dan Hadith di http://www.myquran.or.id Saya juga akan membuktikan kepada anda bahwa madhab Ahlul Sunnah (Sunni) sesat dan Kaum Sunni pasti masuk ke dalam api nereka Jangan takut masuk kesana, website tersebut dimiliki dan dikelolah oleh Kaum Sunni, mungkin ada 10000 muslim Sunni disana dan hanya ada 2-3 muslim Syiah disana

Islam: disini sudah terlihat jelas ajaran SYIAH, ternyata memang benar SYIAH slalu mengkafirkan orang. saya memang kafir dari aliran SYIAH, dan ALHAMDULILLAH semoga ALLAH menjadi saksi dari pernyataan anda. namun ingatlah sabda Rasulullah SAW berikut : dari abu dzar (RA) beliau mendengar rasulullah SAW bersabda :tidaklah seseorang menuduh seseorang dengan kata fasiq, dan menuduhnya dengan kata kafir kecuali tuduhan tersebut akan kembali kepada sipenuduh jika org yg tertuduh tidak seperti yg dituduhkan (HR. Bukhari) sy tidak pernah menyanggah ayat2 alquran, sy hanya menyanggah tafsiran anda yg bertentangan dengan Alquran. karena anda menafsirkan alquran tanpa ilmu. alquran ditafsirkan berdasarkan ayat sebelumnya atau berdasarkan ayat sesudahnya, karena alquran itu saling menafsirkan. dan jika tidak ditemukan maka alquran ditafsirkan dengan hadits rasulullah SAW. saya selalu mengomentari pendapat anda berdasarkan alquran dan hadits serta sy tambahkan dengan pendapat ulama2 anda yang pastinya lebih memahami agama anda. tapi anda selalu memutar balikkan fakta, dan anda sedikitpun tidak dapat membantah tiap ayat yg sy berikan. anda selalu mengatakan bahwa ulama2 anda tidak bisa dijadikan rujukan, sedangkan aliran anda SYIAH berasal dari ulama2 anda. klo ulama kalian tidak dapat dijadikan rujukan, berarti aliran kalian juga tidak dapat dijadikan rujukan dan semua tafsir alquran dan hadits2 yg diberikan oleh ulama kalian tidak juga dapat dijadikan rujukan. ulama2 kalian yg sudah tewas tidak dapat lagi dijadikan rujukan, berarti ulama kalian yg generasi berikutnya yg harus dijadikan rujukan. pertanyaan sy, dari mana ilmu yg mereka peroleh? dan siapa yg menjadikan mereka SYIAH?? sendainya sy tau seluruh ajaran SYIAH yg sebenarnya tanpa ada yg disembunyikan, insya ALLAH sy dapat membuktikan kesesatannya melalui Alquran. namun menurut pengetahuan sy mengenai sebahagian ajaran syiah mereka mengatakan bahwa Alquran telah dirubah, ini berarti kalian telah menolak firman ALLAH dalam qs alhijr ayat 9 : sesungguhnya kamilah yg menurunkan alquran dan sesungguhnya kami benar-benar menjaganya. lalu ada jg pemahaman SYIAH yg mengatakan bahwa semua shabat masuk neraka kecuali 4 orang sj. sedangkan ALLAH berfirman: Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. Mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar”.(QS 9:100). anda mengatakan kami kafir karena kami meyakini untuk sampai kepada keridhaan ALLAH tidak perlu melalui imam kalian yg 12. kami meyakini bahwa untuk memperoleh keridhaan ALLAH adalah dengan beribadah hanya kepadanya dan melakukan amal shaleh yg tentu sj sesuai dengan ajaran RASULULLAH SAW. dan kami hanya mengimani ALLAH dan RASULnya, sedangkan kalian mengatakan bahwa shalat seseorang tidak sah jika tidak mengimani imam 12 kalian. hal ini berarti anda meyakini bahwa orang-orang terdahulu yg wafat sebelum lahirnya imam 12 kalian tidak sah. kalian juga membeda-bedakan derajat nabi dan keluarganya, sedangkan di alquran kita diperintahkan untuk tidak membeda-bedakan satupun diantara mereka.